Tulang Bawang Barat – Pro dan kontra
Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), Provinsi Lampung, Yantoni, melakukan kunjungan kerja ke beberapa sekolah di wilayah Tiyuh Penumangan untuk mengecek langsung pendistribusian program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Kunjungan ini bertujuan untuk merespon keluhan dari orang tua siswa dan memastikan bahwa program ini berjalan dengan baik.
Dalam kunjungan tersebut, Yantoni melakukan pengecekan langsung terhadap makanan yang disajikan dan berinteraksi dengan siswa serta guru untuk mengetahui kondisi pendistribusian program MBG.

Namun, saat melakukan pengecekan secara langsung ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Yantoni tidak menemukan kepala satuan pelaksananya karena sedang berada di Bandar Lampung.
Yantoni menemukan bahwa perporsi makanan yang disajikan hanya berkisar Rp:7.000, yang dinilai tidak sesuai dengan standar yang diharapkan sebesar Rp:10.000. Ia juga menyesalkan sikap dari pihak pelaksana SPPG yang terkesan menutupi dan melarang pihaknya saat akan melakukan pemantauan di lokasi dapur mereka.
“Kami sangat kecewa sikap dari pelaksana SPPG, ini kan uang negara yang dikelola, mengapa awak media dan kami DPRD dilarang untuk mengambil dokumentasi,” katanya. Kamis (15/05/2025)
Yantoni meminta Bupati Tubaba untuk segera melakukan pengawasan terkait program-program prioritas pemerintah pusat. Menurut Yantoni, Bupati Tubaba harus memastikan bahwa program-program tersebut berjalan dengan baik dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.
“Kami mengajak semua pihak untuk bersama-sama melakukan pemantauan pelaksanaan program nasional ini, seharusnya Bupati Tubaba bersama Dinas Kesehatan juga ikut membantu mensukseskan program ini untuk memastikan Nilai Gizi yang diberikan benar-benar terpenuhi,” pungkasnya.
Disisi lain Riki Gunawan, selaku ketua tim pelaksana SPPG Tiyuh Penumangan, mengatakan bahwa dalam pengelolaan MBG, mereka tidak mengutamakan dari sisi selera, melainkan dari kecukupan gizi.
“Terkait dari keterangan wali murid yang mengatakan makan yang kami sajikan itu tidak bervariasi dan lain sebagainya saya juga pingin tau yang seperti apa, karena kami mempunyai hitungan dalam pemenuhan Gizi, bukan terhadap selera, ” Katanya Saat dihubungi Via Whatsapp.
Ia juga enggan memberikan izin untuk melihat ataupun mengambil dokumentasi secara langsung proses pengolahan Makanan Bergizi Gratis karena Badan Gizi Nasional (BGN) pusat melarang pengambilan dokumen dan dokumentasi kegiatan di dalam SPPG.
“sampai saat ini kami tidak diperbolehkan untuk mengesher dan mendokumentasikan tentang kegiatan didalam dari Badan Gizi Nasional pusat dikatakan seperti itu,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya
Warga di beberapa tingkat Sekolah Dasar dan Taman Kanak-kanak di Tiyuh Penumangan, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), mengeluhkan program makanan bergizi gratis yang disediakan untuk anak-anak sekolah. Program ini merupakan salah satu program presiden Prabowo yang bertujuan untuk meningkatkan gizi anak-anak sekolah di Indonesia.
Menurut orang tua murid, makanan yang diberikan dinilai sudah tidak lagi sesuai dengan apa yang seharusnya. “Kami bingung dengan program makan siang gratis ini sekarang, kok gak lagi seperti di awal-awal program ini berjalan, kalo Pertama-pertama mulai makanannya bagus-bagus, lauknya ada ayam, ikan, Buah-buahan, telor rebus, sayur-sayuran, mungkin mereka mencari keuntungan yang banyak,” ujar salah satu orang tua.
Saat ini, menu makanan yang diberikan dinilai tidak lagi variatif dan kurang bergizi. “Masak sekarang cuma sayur kacang panjang, pisang muli dan kadang-kadang cuma pake ikan, akhirnya kan mubazir karena anak pada banyak yang gak doyan,” tambahnya.
Warga Penumangan berharap agar pemerintah dapat memperbaiki program makanan bergizi gratis ini sehingga anak-anak sekolah dapat memperoleh manfaat yang maksimal dari program ini. Dengan demikian, anak-anak dapat tumbuh sehat dan kuat, serta memiliki kemampuan belajar yang optimal.
Samapai berita ini di terbitkan, pihak pelaksana Makanan Bergizi Gratis belum bisa di konfirmasi. (Sudirman)