Tulang Bawang Barat – pro dan kontra
Tiyuh Penumangan, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat, memiliki sejarah yang kelam sebagai salah satu daerah pertempuran pejuang melawan tentara Belanda pada masa penjajahan.
Tugu Peringatan Pertempuran TNI Pimpinan Purn. Sunaryo PRD II C. P D M. Dengan Tentara Penjajah Belanda pada tanggal 19 Mei 1949, jam 11.00 WIB, menjadi saksi bisu atas keberanian dan pengorbanan para pejuang kemerdekaan ksusnya di tiyuh penumangan.
Tugu Peringatan tersebut juga mencantumkan daftar korban yang gugur dalam pertempuran tersebut, baik dari pihak TNI maupun rakyat. Sebanyak 20 nama korban tercatat
dalam tugu peringatan tersebut, termasuk beberapa tokoh masyarakat dan pejuang kemerdekaan.
Daftar Korban
- T.N.I .
1. Sunaryo PRD II C. P D M.
2. RUKMAN PRD II A D. - RAKYAT.
1. M. Yusuf Gelar Raja Tihang
2. M. Nur Gelar Raja Makbul
3. Idris Gelar Tuan Sep Marga
4. A.Hamid Gelar Raja Pesirah Marga
5. Anwar Gelar Tuan Titel Marga
6. Mukt Gelar Tuan Bandar Negara
7. A.Syarip Gelar Tuan Bandar Marga
8. A.Djupri Gelar Raja Sejati
9. A.Rachman Gelar Tuan Sesun
10. Batin Gunang
11. Djakpar
12. Ichsan Gelar Tuan Kepala Marga
13. Muchtar
14. A. Dalil
15. Faksi
16. Ali Hasan
17. Syamsudin
18. Usman Gelar Raja Liyu
Penumangan, 10 Nopember 1988
Panitia Pembangunan Tugu Peringatan
Ketua: Hi. A. Djohansyah, Letkol Purn. NRP. 14437
Salah seorang masyarakat Tiyuh Penumangan Suhendri, berharap kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat dan Gubernur Lampung untuk melakukan pembugaran atau perawatan Taman Tugu Peringatan Pertempuran melawan penjajah Belanda. “Harapannya, sejarah perjuangan kemerdekaan dapat selalu diingat oleh masyarakat,” ujarnya.
pada Sabtu (16/8/2025)
Masyarakat juga berharap agar makam pahlawan yang ada di Tiyuh Penumangan dapat dijaga dan dihormati sebagai simbol pengorbanan para pejuang kemerdekaan.
“Makam/Tugu Peringatan pahlawan harus dijaga dan dihormati sebagai bentuk penghargaan atas jasa dan pengorbanan mereka, sebetulnya dulu sudah diberikan oleh pemerintah provinsi Lampung untuk biaya pemindahan makam kepada pihak kelurga, entah mengapa sampai saat ini belum juga di laksanakan, kami berhap kepada pemkab Tubaba untuk melakukan pembugaran dan pemindahan makam dari makam yang lama ke Monumen Tugu Perjuangan,” tambahnya.
Dengan perawatan dan pembugaran tugu peringatan dan makam pahlawan, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya sejarah perjuangan kemerdekaan dan menghormati jasa para pahlawan.
” Sebagian besar dari para pejuang kemerdekaan tersebut sudah di pindahkan ke kota menggala/kampung Tua, sebelum Kabupaten Tubaba berpisah dari Kabupaten Tuba, namun masih tersisa kalo tidak salah 4 pejuang lagi yang tersisa, dikarnakan pihak keluarga enggan untuk di pindahkan dari kampung halaman,” Pungkasnya. (Sudirman)