Tulang Bawang Barat – pro dan kontra
Polemik pengerjaan jalan milik Dinas BMBK Provinsi Lampung di Tiyuh/Desa Penumangan, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tubaba, yang dikerjakan oleh CV. PARABES dengan nilai pagu anggaran Rp 973.015.000,00, kini berujung ancaman terhadap jurnalis.
Setelah awak media mengekspos berita terkait kegiatan tersebut, S yang mengaku sebagai pengamanan proyek mendatangi awak media dan melontarkan kata-kata tak senonoh serta mengancam. S juga mengancam akan pulang untuk mengambil sesuatu sambil mengancam.
Perilaku (S) ini diduga menghalangi kegiatan jurnalis dan mengancam keselamatan jurnalis media. Insiden ini menimbulkan kekhawatiran akan kebebasan pers dan keselamatan jurnalis di daerah tersebut.
“Kami merasa terancam dan tidak nyaman dengan perilaku (S) yang mengaku sebagai pengamanan proyek,” ujar salah satu jurnalis yang menjadi korban.
“Kami berharap pihak berwajib dapat mengambil tindakan tegas terhadap (S) yang mengancam keselamatan jurnalis,” tambah jurnalis tersebut.
Insiden ini diharapkan dapat menjadi perhatian serius bagi pihak berwajib dan pemerintah daerah untuk melindungi kebebasan pers dan keselamatan jurnalis.
Diberitakan sebelumnya.
Pengerjaan drainase jalan milik Dinas BMBK Provinsi Lampung di Tiyuh/Desa Penumangan, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tubaba, dikerjakan oleh CV. PARABES dengan nilai pagu anggaran Rp 973.015.000,00. Namun, warga setempat menyesalkan pengerjaan tersebut yang dinilai asal-asalan.
“Kami melihat kegiatan pembangunan Drainase ini sangat asal-asalan, dari pemasangan batunya dan adukan semennya, tolong lah jangan sampai mencari keuntungan tapi mengorbankan Masyarakat dan Negara, apa lagi anggaran yang digunakan ini hampir Rp 10 miliar,” kata salah satu warga, pada Minggu (29/06/2025).
Pengerjaan drainase jalan ini menuai kecaman dari warga setempat karena dinilai tidak sesuai dengan harapan. Warga juga meminta kepada Dinas BMBK dan DPRD untuk melakukan Pembongkaran atas kegiatan yang sudah Berjalan karena dikhawatirkan tidak akan bertahan lama.
“Kami mendesak pihak terkait dapat kroscek secara langsung dalam hal ini Dinas BMBK provinsi lampung, dan DPRD untuk melakukan evaluasi dan memastikan bahwa pengerjaan ini sesuai dengan standar yang diharapkan,” tambah warga.
Warga meminta agar permasalahan ini menjadi perhatian pihak terkait agar segera dilakukan evaluasi, sehingga tidak terjadi kembali di kemudian hari. Dengan demikian, diharapkan pengerjaan drainase jalan dapat dilakukan dengan lebih baik dan sesuai dengan standar yang diharapkan. (*)