Tulang Bawang Barat – pro dan kontra
Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), Provinsi Lampung, Yantoni, menanggapi polemik adanya keluhan dari orang tua murid terkait program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang disediakan untuk anak-anak sekolah. Program MBG dinilai tidak menyajikan varian menu yang memiliki kandungan gizi dan nutrisi yang dibutuhkan anak usia sekolah.
Yantoni mengatakan bahwa dirinya dalam waktu dekat akan melakukan peninjauan langsung ke dapur-dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang ada di Tubaba guna memastikan bahwa makanan yang disajikan memenuhi unsur Angka Kecukupan Gizi (AKG) anak.
“Dalam waktu dekat kami akan meninjau secara komprehensif apa yang menjadi keluhan para orang tua siswa, sudah tepat atau belum jenis makanan yang di sediakan oleh SPPG tersebut dan apakah varian makan yang disajikan sudah memenuhi Angka Kecukupan Gizi Anak,” ujarnya. Pada Sabtu (10/05/2025)
Yantoni, yang juga Ketua DPC Partai gerinda Tubaba juga menambahkan bahwa jika nantinya ada temuan-temuan yang dinilai tidak sesuai dengan ketetapan gizi yang dimaksud, maka dirinya akan berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional.
“Program ini salah satu program presiden Prabowo, jangan sampai adanya penyimpangan yang dilakukan oleh pihak-pihak, maka dari itu ketika ada keluhan yang di sampaikan oleh orang tua siswa memang seharusnya kita selidiki dan kita dalami apakah itu kesalahan dari pihak ketiga selaku penyelenggara atau dari MBG itu sendiri baru nantinya kita tindaklanjuti,” tambahnya.
Dengan peninjauan secara langsung, diharapkan program MBG dapat ditingkatkan kualitasnya terutama dalam menunjang kebutuhan gizi dan nutrisi untuk mendukung tumbuh kembang anak usia sekolah sehingga anak-anak dapat memperoleh manfaat yang maksimal dari program ini.
Diberitakan sebelumnya
Warga di beberapa tingkat Sekolah Dasar dan Taman Kanak-kanak di Tiyuh Penumangan, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), mengeluhkan program makanan bergizi gratis yang disediakan untuk anak-anak sekolah. Program ini merupakan salah satu program presiden Prabowo yang bertujuan untuk meningkatkan gizi anak-anak sekolah di Indonesia.
Menurut orang tua murid, makanan yang diberikan dinilai sudah tidak lagi sesuai dengan apa yang seharusnya. “Kami bingung dengan program makan siang gratis ini sekarang, kok gak lagi seperti di awal-awal program ini berjalan, kalo Pertama-pertama mulai makanannya bagus-bagus, lauknya ada ayam, ikan, Buah-buahan, telor rebus, sayur-sayuran, mungkin mereka mencari keuntungan yang banyak,” ujar salah satu orang tua.
Saat ini, menu makanan yang diberikan dinilai tidak lagi variatif dan kurang bergizi. “Masak sekarang cuma sayur kacang panjang, pisang muli dan kadang-kadang cuma pake ikan, akhirnya kan mubazir karena anak pada banyak yang gak doyan,” tambahnya.
Warga Penumangan berharap agar pemerintah dapat memperbaiki program makanan bergizi gratis ini sehingga anak-anak sekolah dapat memperoleh manfaat yang maksimal dari program ini. Dengan demikian, anak-anak dapat tumbuh sehat dan kuat, serta memiliki kemampuan belajar yang optimal.
Samapai berita ini di terbitkan, pihak pelaksana Makanan Bergizi Gratis belum bisa di konfirmasi. (Sudirman)