Tulang Bawang Barat
Pro dan kontra
Wakil Ketua II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)Kabupaten Tulang Bawang Barat Provinsi Lampung, Joko Kuncoro geram memintak semua pihak dapat bertidak tegas menyikapi keluhan pemerintah dan warga tiyuh penumangan soal dugaan adanya panarikan biaya Dana fogging
Joko Kuncoro, wakil ketua ll DPRD kabupaten Tubaba pihaknya menegaskan penarikan biaya fogging yang dibebankan kemasyarakat tersebut berlanjut di Hearingkan agar Realisasi Anggaran Dana Bantuan Oprasinal kesehatan (BOK) Tahun 2024 menjadi jelas
” memang sudah menjadi tugas kami wakil Rakyat untuk melakukan pengawasan di Alokasikan untuk kegiatan apa saja Anggaran Alokasi khusus DAK puskesmas panaragan jaya serta Dinas kesehatan kabupaten tubaba karena progresnya harus jelas agar pelayanan yang diberika pemerintah benar-benar nyata bisa dirasakan oleh masyarakat,”ujarnya pada senin (4/11/2024)
Wakil ketua ll DPRD Kabupaten Tubaba mengemukakan bahwa pihaknya sudah melakukan koordinasi bersama pimpinannya
Kemudian memerintahkan untuk segera melayangkan surat kedinasan jadwal pemanggilan terhadap Pihak Dinas Kesehatan, Puskesmas, Dan Tiyuh Penumangan
“menyikapi keluhan dari masyarakat adanya penarikan dana fogging yang membebani Pemerintah Tiyuh dan masyarakat dalam minggu-minggu ini akan kita Hearingkan semua pihak yang terlibat, mulai dari Dinas Kesehatan dan Puskesmas beserta Pemerintah Tiyuh,”tutur joko
Lanjutnya Joko dirinya menilai tindakan yang
di lakukan olah pihak Dinas Kesehatan dan Puskesmas telah mencari kesempatan dalam kesempitan di tengah-tengah penderitaan masyarakat yang terkena penyakit DBD
“Ini menyakut soal pelayanan kepada masyarakat bukannya memberikan pelayanan yang baik justru dimanfaatkan ,saya juga memintak kepada pihak aparat penegak Hukum kejaksaan negeri (kejari) dan polres kabupaten Tubaba dapat melakukan penelusuran suapaya kedepan di Tubaba tidak ada lagi oknum yang berbuat seperti itu,”pungkasnya
diberitakan sebelomnya
Saat di konfirmasi awak media Prodankontra.com angga warga suku 05 Tiyuh Penumangan mengatakan dalam waktu kurang dari sepekan terahir, tidak kurang dari 5 orang yang telah di rawat di rumah sakit Tubaba akibat terkonfirmasi positif DBD
“Iya bang dalam minggu ini sudah 4/5 orang yang masuk rumah sakit kena DBD,”ujarnya pada awak media pada Rabu (16/10/2024)
dia juga menambahkan bahwa adiknya saat ini sedang mengalami gejala yang sam, dan sampai saat ini masih terbaring lemas demam tinggi
“Adik saya sudah empat hari sakit demamnya gak turun-turun, sampai saat ini belom di bawa ke rumah sakit karena tidak punya BPJS,”tambahnya
dirinya juga berharap agar masalah ini dapat jadi perhatian dari Pemerintah Tiyuh Penumangan dan Pemkab Tubaba
“sebetulnya kami sudah sering mengeluhkan agar supaya ada tindakan oleh pihak Tiyuh, dalam hal Pencegahan (Poging) agar pirus ini tidak menyebar kemana-mana, sejauh ini sih belum ada,”harapnya
disisi lain, Sekretaris Tiyuh Penumangan, saat dikonfirmasi melalui whatsappnya mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Dinas terkait namun sampai saat ini belom ada respon apapun
“Yaa dex dari Tiyuh sudah berupaya untuk laporan dan dari Tiyuh melakukan sosialisasi dan menyebarkan obat abate, Tpi tdk ada responnya,”katanya
Fitri juga menjelaskan bahwa dana yang di anggarkan dari Dana Desa TA. 2024. sudah tidak ada lagi (habis) untuk membayar jasa (Poging) kepada pihak Puskesmas Panargan, melalui Bidan Desa
“Bayangkan satu kali foging 500 ribu, 12 x dexx, Petugas foging dan bidan desa yang tau.”Jelasnya (Red)