Tulang Bawang Barat
Prodankontra.com
Ketua Forum komunikasi pemberantasan korupsi (FKPK) mendesak firsada penjabat (PJ) Bupati kabupaten Tulang Bawang Barat untuk segera melakukan tindakan evaluasi atas buruknya pelayanan kepada masyarakat pasien yang hendak berobat yang terjadi di puskesmas kelurahan mulya asri Kecamatan Tulang Bawang Tengah (TBT)
Wahidin Ketua Forum Komunikasi Pemberantas Korupsi (FKPK) kabupaten Tubaba mengatakan pihaknya meminta pemerintah daerah harus bersikap tegas menyikapi adanya keluhan dari masyarakat pasien yang hendak berobat tidak mendapatkan pelayanan yang baik pada puskesmas setempat
” Ini tugasnya pj bupati tubaba
dan Kepada Dinas Kesehatan Kabupaten tubaba untuk segera memberikan sangsi ataupun diganti saja Kapala Puskesmas (Kapus) Mulya Asri tersebut karena sudah lalai dalam memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat ,”ujarnya pada awak media pada Rabu (17/04/2024).
Lanjut Wahidin, memang Setandar Operasional Prosedur (SOP) nya bagaimana sehingga tidak adanya Sopir ambulans yang stenbay pada puskesmas setempat
“Puskesmas itukan jelas Pusat Kesehatan Masyarakat, artinya segala sesuatunya harus siap dari Tenaga kesehatan sampai Sopir ambulans,”tegasnya
Sementara diberitakan sebelumnya Komisi V DPRD Provinsi Lampung menyoroti buruknya pelayanan gawat darurat pada Poned Puskesmas Rawat Inap Mulya Asri.
Pasalnya, petani setempat, Putu Alif 54 thn, meninggal pada 08/04/2024, terkena racun pestisida saat berkerja di kebun, Anggota Komisi V DPRD Lampung Budhi Condrowati mengatakan, dari informasi ketika bertani di ladang, Putu tersengat racun.
” Setibanya di Puskesmas Mulya asri Putu tidak mendapat penanganan baik, Petugas kesehatan di Puskesmas hanya mengepit tangan Putu, dan meminta Putu untuk bangun.
Putu pun berbaring di Puskesmas tersebut. Kemudian, petugas meminta Putu ke Rumah Sakit Asy-Syifa Medika, berjarak sekira 9 kilometer (km) dari Puskesmas tersebut, untuk mendapatkan tindakan. Keluarga Putu pun meminta agar diantar dengan ambulans Puskesmas karena jaraknya cukup jauh dan sangat mendesak.
Meski mobil ambulans tersedia, pihak Puskesmas tidak bisa mengantarkan Putu ke RS, dengan dalih sopir ambulans tidak ada.(Sudirman)