Tulang Bawang Barat – Pro dan kontra
Polemik terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) semakin memanas setelah terungkap bahwa
SPPG pelaksana MBG di Tubaba berbeda dengan SPPG yang terdaftar dalam Berita Acara Verifikasi dan Validasi BGN pusat. Minggu (18/05/2025).
Berdasarkan Berita Acara Verifikasi dan Validasi nomor 05/BA/Verval/Jakarta/III/2025, Catering Barokah Permai dengan alamat Pulung Kencana merupakan SPPG yang terdaftar di BGN pusat sebagai pelaksana MBG di Kecamatan Tuba Tengah Kab. Tubaba.
Namun, kenyataan di lapangan menunjuk kan bahwa yayasan ALRAFAEYZA juga melaksanakan SPPG untuk program MBG di Tiyuh Penumangan Kec. Tulang Bawang Tengah.
Jika mengacu pada Berita Acara Verifikasi dan Validasi BGN pusat yayasan ALRAFAEYZA hanya terdaftar sebagai pelaksana SPPG di Natar dan Kurungan Nyawa, Pesawaran, bukan di Tulang Bawang Barat.
Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang keabsahan dan transparansi pelaksanaan program MBG di Tubaba.
Polemik ini semakin memanas setelah Ketua Komisi I DPRD Tubaba menemukan kejanggalan dalam pelaksanaan program MBG di lapangan. Publik kini menuntut klarifikasi dan transparansi terkait SPPG yayasan ALRAFAEYZA sebagai pelaksana program MBG di Tubaba yang tidak terdaftar di BGN pusat.
Diberitakan sebelumnya
Warga di beberapa tingkat Sekolah Dasar dan Taman Kanak-kanak di Tiyuh Penumangan, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), mengeluhkan program makanan bergizi gratis yang disediakan untuk anak-anak sekolah. Program ini merupakan salah satu program presiden Prabowo yang bertujuan untuk meningkatkan gizi anak-anak sekolah di Indonesia.
Menurut orang tua murid, makanan yang diberikan dinilai sudah tidak lagi sesuai dengan apa yang seharusnya. “Kami bingung dengan program makan siang gratis ini sekarang, kok gak lagi seperti di awal-awal program ini berjalan, kalo Pertama-pertama mulai makanannya bagus-bagus, lauknya ada ayam, ikan, Buah-buahan, telor rebus, sayur-sayuran, mungkin mereka mencari keuntungan yang banyak,” ujar salah satu orang tua.
Saat ini, menu makanan yang diberikan dinilai tidak lagi variatif dan kurang bergizi. “Masak sekarang cuma sayur kacang panjang, pisang muli dan kadang-kadang cuma pake ikan, akhirnya kan mubazir karena anak pada banyak yang gak doyan,” tambahnya.
Warga Penumangan berharap agar pemerintah dapat memperbaiki program makanan bergizi gratis ini sehingga anak-anak sekolah dapat memperoleh manfaat yang maksimal dari program ini. Dengan demikian, anak-anak dapat tumbuh sehat dan kuat, serta memiliki kemampuan belajar yang optimal.
Samapai berita ini di terbitkan, pihak pelaksana Makanan Bergizi Gratis belum bisa di konfirmasi. (Sudirman)